megaofficial.top – Lucas Paqueta, gelandang West Ham United, dinyatakan bebas dari tuduhan pengaturan skor pada 31 Juli 2025, tetapi tetap menghadapi Lucas Paqueta denda karena gagal memenuhi kewajiban investigasi. Meski terhindar dari larangan bermain, sanksi ini memicu kontroversi. Dengan demikian, artikel ini mengulas Lucas Paqueta denda, fakta di balik kasusnya, dan implikasinya bagi karier serta klubnya BBC Sport.
Lucas Paqueta Bebas dari Tuduhan
Pada 31 Juli 2025, komisi independen menyatakan Lucas Paqueta tidak bersalah atas empat tuduhan pengaturan skor terkait pelanggaran di laga melawan Leicester City (2022), Aston Villa, Leeds United, dan Bournemouth (2023) [Web:8]. Tuduhan ini menyebut Paqueta sengaja menerima kartu kuning untuk memengaruhi pasar taruhan. Namun, komisi menemukan bukti tidak cukup kuat [Web:14]. Paqueta menyambut keputusan ini dengan rasa syukur, mengatakan, “Saya ingin kembali bermain dengan senyuman di wajah saya” [Web:8]. Oleh karena itu, kebebasannya menjadi titik balik setelah dua tahun investigasi.
3 Fakta Kontroversi Lucas Paqueta Denda
Lucas Paqueta denda tetap menjadi sorotan meski bebas dari tuduhan utama. Berikut tiga fakta penting:
- Sanksi Non-Pertandingan: Paqueta dijatuhi denda karena melanggar FA Rule F3, yaitu gagal memberikan informasi dan menjawab pertanyaan selama investigasi [Web:16]. Nominal denda belum diumumkan, tetapi akan ditentukan dalam sidang terpisah.
- Kritik terhadap FA: Komisi independen menyebut pendekatan FA “mengkhawatirkan” dan bukti lemah, terutama terkait analisis ponsel Paqueta yang salah menuduhnya menghapus pesan [Web:14].
- Gagal Pindah ke Manchester City: Tuduhan ini menghentikan transfer £85 juta ke Manchester City pada 2023, menyebabkan kerugian finansial bagi Paqueta dan West Ham [Web:7].
Dengan demikian, Lucas Paqueta denda mencerminkan ketidaksempurnaan proses investigasi FA The Guardian.
Alasan Denda dari FA
Lucas Paqueta denda diberikan karena dua pelanggaran FA Rule F3, yaitu ketidakpatuhan dalam memberikan informasi selama investigasi [Web:16]. FA awalnya menuduh Paqueta menghapus pesan di ponselnya, tetapi ternyata pesan terhapus akibat fitur penghapusan otomatis [Web:14]. Meski begitu, komisi independen tetap memutuskan Paqueta gagal bekerja sama sepenuhnya. Sidang untuk menentukan besaran denda akan digelar segera, dengan FA menegaskan sanksi akan “layak dan sesuai” [Web:11]. Oleh karena itu, denda ini menjadi hukuman administratif, bukan larangan bermain.
Reaksi West Ham United
West Ham United menyatakan ketidakpuasan terhadap proses investigasi FA, yang berlangsung hampir dua tahun sejak Agustus 2023 [Web:6]. Wakil Ketua West Ham, Karren Brady, menyebut klub “resolut berdiri di sisi Paqueta” dan menganggap bukti FA lemah [Web:8]. Meski demikian, klub menghormati proses hukum dan menunggu alasan tertulis dari komisi untuk menentukan langkah selanjutnya [Web:7]. Dengan demikian, West Ham tetap mendukung Paqueta untuk fokus pada musim 2025/26.
Dampak pada Karier Paqueta
Meski bebas dari tuduhan pengaturan skor, Lucas Paqueta denda menimbulkan dampak signifikan. Gagalnya transfer ke Manchester City merugikan potensi pendapatan dan trofi, membuat Paqueta merasa “dirampok mimpinya” [Web:7]. Namun, ia tetap menjadi pilar West Ham, mencetak empat gol di Liga Inggris musim lalu [Web:8]. Pelatih Graham Potter optimistis Paqueta akan bersinar pasca bebas dari tekanan [Web:21]. Selain itu, minat dari klub Saudi dan Brasil menunjukkan kariernya masih cerah [Web:23]. Oleh karena itu, Paqueta kini fokus membuktikan diri di lapangan.
Kesimpulan
Lucas Paqueta denda menjadi akhir dari saga dua tahun yang penuh kontroversi. Meski bebas dari tuduhan pengaturan skor, sanksi akibat ketidakpatuhan investigasi tetap membebani. West Ham dan Paqueta mengkritik proses FA, tetapi kini fokus pada musim 2025/26. Dengan tiga fakta kontroversi, termasuk bukti lemah FA dan gagalnya transfer ke Manchester City, kasus ini meninggalkan pelajaran penting. Dengan demikian, Paqueta memiliki peluang untuk bangkit dan membuktikan kualitasnya bersama The Hammers The Telegraph.