megaofficial.top – Chia/Soh Kejuaraan Dunia 2025 berakhir dengan kekecewaan setelah tersingkir di perempat final oleh pasangan India, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty, di Adidas Arena, Paris, pada 29 Agustus 2025. Ganda putra Malaysia ini kalah dalam dua gim langsung, 12-21, 19-21, meski memiliki rekor unggul atas lawan. Pelatih Rexy Mainaky membela anak asuhnya, menyoroti tekanan tinggi dan performa yang kurang optimal.
Chia/Soh Kejuaraan Dunia 2025: Kekalahan Mengejutkan
Chia/Soh Kejuaraan Dunia 2025 menghadapi Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty di perempat final. Menurut NST.com.my, pasangan India mengontrol gim pertama dengan permainan rapat, memimpin 11-6 sebelum menutupnya 21-12. Aaron Chia mengakui, “Kami gagal menjalankan taktik di gim pertama.” Dengan demikian, pasangan Malaysia kesulitan menemukan ritme.
Di gim kedua, Chia/Soh bangkit, menyamakan kedudukan menjadi 19-19. Namun, India mengamankan poin krusial, memenangkan gim 21-19. “Kami hampir menang, tetapi kurang tenang di momen genting,” ujar Soh Wooi Yik. Oleh karena itu, kekalahan ini menghentikan langkah mereka meraih medali.
Rekor Unggul yang Tak Cukup
Chia/Soh Kejuaraan Dunia 2025 memiliki rekor impresif melawan Rankireddy/Shetty, menang 11 kali dari 14 pertemuan, termasuk tiga kemenangan terakhir di Singapore Open, China Open, dan Olimpiade Paris 2024. Menurut TheSun.my, pasangan Malaysia ini juga meraih tiga gelar juara dari lima final pada 2025, termasuk Malaysia Open. Namun, di Paris, mereka gagal memanfaatkan pengalaman. Akibatnya, India membalas kekalahan mereka dari Olimpiade 2024.
Tekanan Ekspektasi Tinggi
Chia/Soh Kejuaraan Dunia 2025 membawa ekspektasi besar sebagai juara dunia 2022. Menurut BeritaHarian.my, performa apik mereka di awal 2025 meningkatkan harapan medali. Namun, Aaron Chia mengungkapkan, “Kami sudah memberikan yang terbaik, tetapi hasilnya tidak sesuai harapan.” Selain itu, Soh menambahkan, “Kami harus menerima kegagalan ini dan bekerja lebih keras.” Dengan demikian, mereka legawa meski kecewa.
Pembelaan Rexy Mainaky
Direktur Kepelatihan Malaysia, Rexy Mainaky, membela Chia/Soh Kejuaraan Dunia 2025. Menurut MalayMail.com, Rexy menyebut pasangan ini tidak dalam performa terbaik sejak babak awal. “Tekanan untuk mengulang sukses 2022 terasa berat,” katanya. Misalnya, di babak 16 besar, mereka nyaris kalah dari rekan senegara, Arif Junaidi/Yap Roy King, dengan skor 18-21, 21-18, 26-24. Oleh karena itu, Rexy menilai ketenangan menjadi kunci yang hilang di laga krusial.
Perjalanan di Kejuaraan Dunia 2025
Chia/Soh Kejuaraan Dunia 2025 memulai turnamen dengan bye di babak pertama, lalu mengalahkan pasangan Skotlandia Christopher Grimley/Matthew Grimley di babak kedua. Menurut Kosmo.com.my, mereka menghadapi tantangan berat di babak 16 besar melawan Arif/Roy King, memenangkan laga sengit dalam 64 menit. Namun, di perempat final, mereka tidak mampu mengatasi permainan agresif India. Akibatnya, Malaysia gagal meraih medali di ganda putra.
Pelajaran dan Harapan ke Depan
Kekalahan Chia/Soh Kejuaraan Dunia 2025 menjadi pelajaran berharga. Aaron Chia menekankan pentingnya evaluasi taktik, terutama dalam menghadapi permainan cepat lawan. “Kami akan terus berlatih untuk lebih tenang di momen krusial,” ujarnya. Selain itu, Rexy optimistis pasangan ini bisa bangkit di turnamen mendatang, seperti All England 2026. Dengan demikian, Chia/Soh tetap menjadi andalan Malaysia.
Dampak bagi Bulu Tangkis Malaysia
Chia/Soh Kejuaraan Dunia 2025 tetap menjadi kebanggaan Malaysia meski gagal meraih medali. Menurut BadmintonAsia.org, pasangan ini konsisten masuk final sepanjang 2025, menunjukkan potensi besar. Misalnya, kemenangan di Malaysia Open 2025 memperkuat posisi mereka sebagai peringkat dua dunia. Oleh karena itu, kegagalan ini tidak mengurangi reputasi mereka sebagai salah satu ganda putra terbaik dunia.
Kesimpulan
Chia/Soh Kejuaraan Dunia 2025 tersingkir di perempat final melawan Rankireddy/Shetty, meski memiliki rekor unggul. Tekanan tinggi dan performa kurang optimal menjadi penyebab utama. Dengan pembelaan Rexy Mainaky, pasangan ini siap bangkit di turnamen mendatang.