megaofficial.top – Shin Tae-yong remehkan pengalaman latih Timnas menjadi ungkapan frustrasi mantan pelatih Timnas Indonesia setelah pencapaian seperti lolos Piala Asia U-23 2024 dan runner-up Piala AFF 2020 sering diremehkan oleh publik, meski STY tinggalkan warisan regenerasi pemain muda. Oleh karena itu, STY, yang dicopot PSSI pada 6 Januari 2025 setelah evaluasi kinerja, ungkapkan kekecewaan ini dalam wawancara dengan media Korea pada 10 Oktober 2025, sebut pengalaman 4 tahunnya di Indonesia sering diabaikan. Dengan demikian, Shin Tae-yong remehkan pengalaman latih Timnas ini soroti kontroversi pemecatannya, di mana Erick Thohir akui prestasi STY tapi prioritaskan strategi baru. Selain itu, STY kini kembali ke Korea sebagai asisten Ulsan HD, tapi tetap bangga dengan kontribusinya. Berikut kronologi, prestasi STY, alasan pemecatan, dan respons, dirangkum pada 13 Oktober 2025.
1. Kronologi Ungkapan STY: Frustrasi Pasca-Pemecatan
Shin Tae-yong remehkan pengalaman latih Timnas muncul dalam wawancara STY dengan media Korea Selatan pada 10 Oktober 2025, saat ia kembali ke Ulsan HD sebagai asisten pelatih. Dengan kata lain, STY bilang, “Orang-orang remehkan pengalaman saya latih Timnas Indonesia, padahal kami capai hal-hal luar biasa dengan pemain muda.” Selanjutnya, ungkapan ini respons kekalahan Timnas baru di bawah Patrick Kluivert dari Arab Saudi (2-3) pada 9 Oktober 2025, yang picu nostalgia era STY. Untuk itu, STY, yang kontrak hingga 2027, dicopot 6 Januari 2025 setelah evaluasi PSSI soal hasil Piala AFF 2024 dan kualifikasi Piala Dunia. Oleh sebab itu, pemecatan ini kontroversial, dengan fans #BringBackSTY tren di X (100.000 tweet). Dengan begitu, STY tekankan, “Saya bangga, tapi pengalaman itu tak dihargai.” Akibatnya, wawancara ini viral di Indonesia, picu debat soal keputusan Erick Thohir.
2. Prestasi Shin Tae-yong di Timnas Indonesia
Shin Tae-yong remehkan pengalaman latih Timnas abaikan rekam jejak gemilang STY sejak ditunjuk 28 Desember 2019. Dengan demikian, di level senior, STY bawa Timnas runner-up Piala AFF 2020, kalahkan Vietnam 4-0 di semifinal. Selanjutnya, lolos Piala Asia 2023 untuk pertama kalinya sejak 1996, meski kalah 1-2 dari Australia. Untuk itu, di U-23, STY bawa Timnas lolos Piala Asia U-23 2024, capai perempat final kalah dari Korea Selatan. Oleh sebab itu, di U-20, lolos Piala Asia U-20 2023 dan Piala Dunia U-20 2023 (putaran 16). Dengan begitu, STY ciptakan 5 rekor: kemenangan terbanyak lawan Vietnam (3 kali), lolos 3 Piala Asia berturut, dan debut Piala Dunia U-20. Akibatnya, peringkat FIFA naik dari 176 ke 134.
3. Alasan Pemecatan STY dan Respons PSSI
Shin Tae-yong remehkan pengalaman latih Timnas soroti kontroversi pemecatan. Dengan demikian, PSSI akhiri kontrak STY 6 Januari 2025 setelah evaluasi kinerja Piala AFF 2024 (runner-up) dan kualifikasi Piala Dunia (gagal putaran empat). Selanjutnya, Erick Thohir sebut, “STY beri fondasi, tapi strategi baru dibutuhkan untuk target 2030.” Untuk itu, alasan utama: hasil buruk lawan tim Asia Tenggara (kalah Vietnam 0-1 AFF 2024) dan kurang konsistensi. Oleh sebab itu, PSSI ganti dengan Patrick Kluivert, tapi kekalahan 2-3 dari Arab Saudi 9 Oktober 2025 picu nostalgia STY. Dengan begitu, STY bilang, “Saya paham keputusan, tapi prestasi tak dihargai.” Akibatnya, fans protes #BringBackSTY (150.000 tweet).
4. Dampak Pemecatan STY: Regenerasi vs Kontinuitas
Shin Tae-yong remehkan pengalaman latih Timnas picu debat regenerasi. Dengan demikian, STY tinggalkan 20 pemain muda debut, seperti Marselino Ferdinan dan Rizky Ridho. Selanjutnya, peringkat FIFA naik 42 peringkat (176 ke 134) di bawah STY. Untuk itu, pemecatan ini kontroversial karena tengah kualifikasi, picu kegagalan putaran empat. Oleh sebab itu, analis seperti Bambang Pamungkas sebut, “STY bangun fondasi, ganti pelatih timing salah.” Dengan begitu, Kluivert hadapi tekanan tinggi. Akibatnya, PSSI evaluasi ulang strategi.
5. Karir STY Pasca-Timnas Indonesia
Shin Tae-yong remehkan pengalaman latih Timnas tak redupkan karir STY. Dengan demikian, kini asisten Ulsan HD di K League 1, STY bantu tim puncak klasemen. Selanjutnya, pengalaman STY di Seongnam FC (2002–2012) dan asisten Korea Selatan (2014–2017) bikin ia kandidat pelatih nasional lagi. Untuk itu, STY sebut, “Indonesia beri pengalaman berharga, saya bangga.” Oleh sebab itu, STY rencana latih klub Asia Tenggara. Dengan begitu, pengalaman Timnas jadi aset. Akibatnya, STY tetap ikon.
Kesimpulan Shin Tae-yong remehkan pengalaman latih Timnas ungkap frustrasi STY atas pemecatan 2025, meski prestasi lolos Piala Asia U-23 dan runner-up AFF 2020 tak terbantahkan. Oleh karena itu, STY bangun fondasi Timnas. Dengan demikian, evaluasi PSSI jadi pelajaran. Untuk itu, dukung Kluivert. Akibatnya, Timnas lebih kuat. Bagikan pendapat di komentar!